
500 Paket Sembako untuk Mereka Yang Berpenghasilan Harian di Tengah Wabah Korona
Hampir satu bulan sudah beberapa provinsi di Indonesia terjangkit virus covid 19, Jakarta adalah salah satu provinsinya dan menjadi epicentrum penularan covid 19 ini. Sudah ratusan orang yang terjangkit virus ini dan puluhan meninggal dunia.
Melihat hal ini pemerintah provinsi dan pusat sudah memberlakukan social distancing dimana sekolah, kuliah, kerja dilakukan dari rumah. Bisa dibayangkan bagi mereka-mereka yang menggantungkan pendapatan sehari-harinya dari berdagang didepan sekolah, kampus atau kantor-kantor. Dan mereka yang memang penghasilannya dari banyaknya penumpang yang di angkut setiap harinya seperti ojek online dan ojek pangkalan.
YBM PLN sebagai salah satu lembaga zakat BUMN ikut turun langsung memberikan bantuan kepada para pejuang jalan yang masih harus tetap bekerja agar dapat menghidupi kehidupan sehari-hari keluarganya.
"Kami disini menyalurkan 500 paket sembako beserta hand sanitizer kepada para buruh harian seperti ojek online, pedagang, supir taksi, pemulung dan para buruh harian lainnya. Semoga dengan bantuan ini dapat meringankan beban mereka yang berdampak akibat virus covid 19" ujar Suryanto selaku manager pendistribusian dan pendayagunaan.
Karno (53 tahun) salah satu driver ojol yang tinggal di daerah Lenteng Agung biasanya sehari dari pagi hingga malam bisa mendapatkan 200ribu. Tapi, semenjak social distancing yang diberlakukan pemerintah untuk mencapai 50ribu perhari saja sudah sulit.
Tak jauh berbeda dengan Pudin (36 tahun) driver ojol yang tinggal di Depok ini pun merasakan hal yang sama "Untuk bisa tupo (tutup point) itu susah bangeet, paling banyak sekarang dapet 5 kali trip aja Alhamdulillah banget" ucap Pudin.
Selain mereka para driver ojek online hari ini selasa (31/3) tim YBM PLN pun keliling menelusuri jalanan ibu kota untuk menyalurkan secara langsung kepada mereka. Mulai dari Mampang, Tendean, Gatot Subroto, Slipi dan daerah Jakarta lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kerumunan masa.
Ngadiran pria paruh baya yang sehari-hari jualan cendol pun mengalami penurunan omset, seperti pada saat tim YBM bertemu dengannya sedang duduk menanti pembeli didaerah Gatot Subroto.
"Biasa keluar jam 9 jam 3 sudah habis, tapi sekarang jarang habis es nya. Makasih banyak pak buat sembakonya, biar sehat selalu bapak dan teman-teman, biar Allah balas semua kebaikan bapak dan ibu semua. Alhamdulillah saya senang banget karna dapat sembako ini buat keluarga dirumah" ucap Ngadiran.