image description

YBM PLN UP3 Ponorogo Bedah Rumah Mbah Tukilah dan Mbah Culeng



Ponorogo - Mbah Tukilah merupakan janda yang hidup sebatang kara, lantaran suami dan anaknya sudah lama meninggal. Beliau hidup di sebuah gubuk (kira kira ukuran 5*6 meter persegi) yang sudah tidak layak huni, di topang dengan bambu lapuk dan berdinding anyaman bambu (gedek; bahasa. Jawa, pen), beralas tanah, dan tidak ada aliran listrik. Di gubuk ini juga menjadi satu-satunya tempat untuk tidur, makan, bahkan (maaf) buang air.

Selain Tukilah, di dusun yang sama, yaitu Pengkol, Kauman, Ponorogo, Jawa Timur, namun berbeda RT, ternyata kondisi sama dialami oleh seorang nenek, bernama Culeng. Culeng yang tidak memiliki KTP ini mengaku kepada YBM PLN bahwa: "aku kie wes lulo (saya itu sudah tidak punya apa apa)".
Beliau juga hidup sendiri, setelah lama ditinggal meninggal suami dan anaknya. Beliau hidup di gubuk berukuran kira kira 2*5 meter persegi, beralas tanah,dan tidak ada aliran listrik. Di pagi hari, beliau tidak jarang bercengkerama di rumah tetangganya, namun beliau menolak jika diajak tetangganya untuk tidur di rumah (tetangganya) tersebut.

Kini, kedua mbah tersebut merasakan kegembiraan, lantaran rumah beliau yang tidak layak huni tersebut sudah berhasil direhab oleh warga dan pemuda karang taruna desa setempat serta dibantu oleh YBM PLN UP3 Ponorogo.

YBM PLN UP3 Ponorogo ikut berpartisipasi memberikan bantuan kepada Mbah Tukilah dan Mbah Culeng, masing-masing berupa tandon air, kelambu anti nyamuk, dan rak lemari.

"Bismillah, Saya Yanto Abu Salsa beserta karang taruna Desa Pengkol mewakili dari keluarga mbah Tukilah & Mbah Culeng mengucapkan hatur nuwun sanget Jazakumullahu khoir, kagem Keluarga Besar PLN UP3 Ponorogo dan YBM PLN yang telah Ridho & Ikhlas meluangkan waktunya dan menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu dalam Rangka Bedah rumah tepatnya di Desa Pengkol. Semoga Allah memberikan balasan antum sedoyo yang terbaik di dunia dan di akhirat. Dan semoga lelah antum sedoyo menjadi Lillah, menjadi pemberat timbangan pahala antum sedoyo di Yaumul Hizab.Aamiin. Dan bila dari kami ada  kekilafan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya karena kebaikan itu datangnya dari Allah dan kejelekan itu datangnya dari syaithon.sekali lagi hatur nuwun sanget jazakumullahu khoiron katsiron" ujar Yanto

Share:
    blog comments powered by Disqus
loader