
Kisah Haru Dua Penerima Manfaat Kaki Palsu Banyuwangi
Hidup dengan menggunakan kaki palsu tak pernah ada di benak dua orang ini. Terlebih bagi Ridho yang masih berusia 9 tahun. Kisah hidupnya berubah, dari anak-anak normal yang biasa berlari dengan dua kaki, menjadi seorang anak yang harus menggunakan satu kaki palsu.
Kira-kita dua tahun yang lalu, Ridho mengalami tabrak lari yang menyebabkan kaki sebelah kirinya harus diamputasi. Sampai sekarang, Ridho dan keluarganya belum tahu siapa penyebab kecelakaan itu terjadi. Namun, waktu yang terus berjalan membuatnya semakin tabah menghadapi ujian.
Diiringi sang ibu, Ridho hadir di acara Launching Rumah Cahaya Berdaya Sanggar Ma’e untuk menerima kaki palsu. Sesaat setelah dipasangkan kaki palsu oleh Direktur YBM PLN, Ir.Helmi Najamudin, Ridho tak sanggup menahan haru dan segera memeluk sang ibu yang berdiri di sampingnya.
Dua minggu sebelumnya, Ridho sudah diukur ukuran kakinya untuk dibuatkan kaki palsu. Pembuatan kaki palsu ini dikerjakan oleh Andri Gunawan yang juga penerima manfaat Program Rumah Cahaya Berdaya Workshop Kaki Palsu. Andri pun juga menggunakan kaki palsu di kedua kakinya.
Selain Ridho, penerima manfaat kaki palsu yang lain adalah Catur (45). Sama halnya dengan Ridho, Catur juga harus diamputasi lantaran menjadi korban tabrak lari saat ia sedang berjualan nasi. Sudah hampir 15 tahun ia menggunakan kaki palsu dan sudah berganti 3 kali kaki palsu tersebut.
Kini, kaki palsu yang ia gunakan sudah rusak dan harus diganti yang baru. Ia senang bisa segera mendapatkan ganti kaki palsu yang baru. Sehari-hari, Catur masih aktif mencari nafkah untuk keempat anak dan seorang istrinya dari berjualan roti.
Ridho dan Catur adalah sosok pemberani. Dengan ketidaksempurnaan, mereka tetap yakin menatap hari. “Saya bukan peminta-minta, saya enggak mau dengan kondisi begini jadi ngemis. Saya masih sanggup bekerja dan mencukup kebutuhan keluarga saya,” tutur Catur yang selalu enggan diperlakukan seperti peminta-peminta.
Dana program ini merupakan dana zakat para pegawai Muslim PLN yang setiap bulannya dengan ikhlas dipotong penghasilannya sebesar 2,5%. Semoga dengan semua bantuan tersebut dapat menjadi berkah bagi para muzaki (orang yang berzakat) dan juga segenap keluarga besar PLN.